Kemenangan telak tim voli putri Indonesia atas Filipina di pertandingan pertama babak penyisihan grup SEA Games 2015, Rabu 10 Juni 2015, tidak serta merta diterima kubu Filipina. Kekalahan mereka 3-0 membuat sang pelatih Filipina, Roger Gorayeb, memprotes salah satu pemain voli putri yang penampilan fisiknya tampak berotot. Gorayeb meragukan gender Aprilia Santini Manganang, pemain voli putri asal Indonesia.
"Dia kuat sekali.
Ini seperti memasukkan pemain putra dalam tim putri," sebut Gorayeb
seperti dikutip Inquirer.net.
Filipina menggugat
jenis kelamin April yang memang perawakannya lebih tampak seperti seorang pria.
Dada bidang, lengan kekar, dan sedikit kumis menghiasi wajah, membuat lawan
keder dengannya. Meski akhirnya Panitia Sea Games 2015 memutuskan menolak
keberatan Filipina, publik pun bertanya-tanya siapa sebenarnya Aprilia Santini
Manganang?
Dari data atlet di
situs resmi Sea Games ke-28, disebutkan bahwa Aprilia merupakan perempuan
kelahiran Sulawesi Utara pada tanggal 27 April 1992. Dengan tinggi badan 170cm
dan berat 68kg, perawakan Aprilia memang lebih tampak seperti pria macho.
Aprilia bermain voli
sejak SMP dari guru olahraganya di Sangir. Sempat berhenti bermain voli sewaktu
SMA karena bermain basket, Aprilia kembali menekuni voli saat melihat kakaknya
mempunyai banyak penghasilan dari voli.
Ia masuk klub pertama
kali tahun 2011 di klub Alco Bandung. Aprilia mengaku mencari rezeki dari
bermain voli. Dengan bermain voli, ia berharap dapat membantu keuangan keluarganya.
Aprilia memiliki
pengalaman lucu mengenai bayaran pertama ia bertanding. Ia dibayar dengan telur
dan mie rebus sewaktu mengikuti pertandingan di SMA.
Status gender April
yang dipertanyakan oleh tim Filipina bukanlah yang pertama kali. Ia pun pernah
dipermasalahkan saat bertanding di Liga Bola Voli Indonesia pada tahun 2011
damn 2013.
Meski sempat berkecil
hati dengan protes orang-orang terhadap dirinya namun ia berusaha membuktikan
bahwa ia layak diperhitungkan sebagai pemain. Toh selama ini tes-tes medis
yang ia ikuti membuktikan kalau dirinya memang benar wanita seutuhnya. Keluarga
dan orang-orang yang mendukungnyalah yang membuat Aprilia tetap bertahan.
Bahkan di tengah pertandingan melawan
Filipina kemarin, ia sempat diteriaki penonton dari Filipina. Namun kini
Aprilia tak pernah mempermasalahkan tanggapan orang. Ia hanya menanggapi dengan
senyum akan pandangan aneh orang terhadap dirinya.