Thursday, June 25, 2015

Pemain Voli Putri Kontroversial “Manganang”



Kemenangan telak tim voli putri Indonesia atas Filipina di pertandingan pertama babak penyisihan grup SEA Games 2015, Rabu 10 Juni 2015, tidak serta merta diterima kubu Filipina. Kekalahan mereka 3-0 membuat sang pelatih Filipina, Roger Gorayeb, memprotes salah satu pemain voli putri yang penampilan fisiknya tampak berotot. Gorayeb meragukan gender Aprilia Santini Manganang, pemain voli putri asal Indonesia.
"Dia kuat sekali. Ini seperti memasukkan pemain putra dalam tim putri," sebut Gorayeb seperti dikutip Inquirer.net.
Filipina menggugat jenis kelamin April yang memang perawakannya lebih tampak seperti seorang pria. Dada bidang, lengan kekar, dan sedikit kumis menghiasi wajah, membuat lawan keder dengannya. Meski akhirnya Panitia Sea Games 2015 memutuskan menolak keberatan Filipina, publik pun bertanya-tanya siapa sebenarnya Aprilia Santini Manganang?
Dari data atlet di situs resmi Sea Games ke-28, disebutkan bahwa Aprilia merupakan perempuan kelahiran Sulawesi Utara pada tanggal 27 April 1992. Dengan tinggi badan 170cm dan berat 68kg, perawakan Aprilia memang lebih tampak seperti pria macho.

Aprilia bermain voli sejak SMP dari guru olahraganya di Sangir. Sempat berhenti bermain voli sewaktu SMA karena bermain basket, Aprilia kembali menekuni voli saat melihat kakaknya mempunyai banyak penghasilan dari voli.
Ia masuk klub pertama kali tahun 2011 di klub Alco Bandung. Aprilia mengaku mencari rezeki dari bermain voli. Dengan bermain voli, ia berharap dapat membantu keuangan keluarganya.
Aprilia memiliki pengalaman lucu mengenai bayaran pertama ia bertanding. Ia dibayar dengan telur dan mie rebus sewaktu mengikuti pertandingan di SMA.
Status gender April yang dipertanyakan oleh tim Filipina bukanlah yang pertama kali. Ia pun pernah dipermasalahkan saat bertanding di Liga Bola Voli Indonesia pada tahun 2011 damn 2013.
Meski sempat berkecil hati dengan protes orang-orang terhadap dirinya namun ia berusaha membuktikan bahwa ia layak diperhitungkan sebagai pemain. Toh selama ini tes-tes medis yang ia ikuti membuktikan kalau dirinya memang benar wanita seutuhnya. Keluarga dan orang-orang yang mendukungnyalah yang membuat Aprilia tetap bertahan.
Bahkan di tengah pertandingan melawan Filipina kemarin, ia sempat diteriaki penonton dari Filipina. Namun kini Aprilia tak pernah mempermasalahkan tanggapan orang. Ia hanya menanggapi dengan senyum akan pandangan aneh orang terhadap dirinya.