Pengolahan bahan organik/limbah kandang biasanya
melihat kondisi kandungan air pada kotoran ternak, jika kotoran ternak pada
kondisi basah bahan decomposer sebaiknya menggunakan decomposer padat/tepung,
ditambah bahan limbah organik lain (abu, sekam, dolomit, sersah tanaman) agar
kelembaban bahan organik dengan kadar air 40%. Sedangkan bila kondisi
kotoran ternak kering bisa meggunakan decomposer cair yang dilarutkan pada air
kemudian disiramkan sekaligus untuk tujuan mengatur kelembaban dengan kadar air
40%.
Teknologi pembuatan pupuk organik dari limbah kandang
atau kotoran ternak juga telah banyak dihasilkan dengan berbagai cara
pengolahan. Berikut cara pengolahan pupuk organik dari bahan organik kotoran
atau limbah kandang ternak kambing.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DARI KOTORAN KAMBING
BAHAN :
· 1 ton kotoran kambing
· 200 kg kapur pertanian (Dolomit)
· 200 kg abu sekam
· 4 kg primadec (decomposer)
· 6 kg pupuk SP-36
Alat :
· Cangkul
· Terpal
· Ember
Tahapan pembuatan
Pupuk Organik Padat (POP) Kotoran Kambing
1. Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi
dan jika hujan tempat tersebut tidak tergenang air.
2. Lakukan proses pencampuran bahan,
agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan.
3. Pembuatan lapisan dengan cara
menghamparkan kotoran kambing dan sersah bahan organik lain setebal kurang
lebih 30 cm dan taburkan dolomit, abu dan decomposer secukupnya.
4. Kemudian siapkan pupuk SP-36
secukupnya dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air kemudian
disirampkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40%. Atau bisa
diukur dengan cara diremas dengan tangan air tidak meneteskan atau bahan
organik tidak pecah saat genggaman tangan dibuka.
5. Buat lapisan berikutnya hingga semua
bahan habis, kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah
hingga menimbulkan timbunan baru.
6. Lakukan lagi kearah kebalikannya,
kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup.
7. Timbunan ditutup rapat dengan terpal
dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin terpal tidak
terbuka.
8. Diamkan selama 1 minggu, setelah
satu minggu terpal dibuka dan timbunan diaduk untuk tujuan pemberian airasi
pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan
dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
Cara aplikasi pada tanaman :
Aplikasi pupuk organik
untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan,
Pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran,
dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat dibawah daun
paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk organik diberikan
semakin meningkat kesuburan tahan.
No comments:
Post a Comment